Kamis, 10 Februari 2022

KONSEP SAJA

dd

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulilah, berkat rahmat Allah SWT ,penulis diberikan kemudahan dalam menyusun dan menyelesaikan buku ini. Dan juga kepada kawan-kawan sekalian yang telah membantu dalam penyusunan buku ini, walau kadang sering diganggu jin (he..he..)hingga membuat selesainya buku ini menjadi lebih lama.

Dalam buku yang bertema love stories ini, penulis mengambil obyek dari seseorang yang menurut penulis cerita tersebut merupakan cerita cinta yang menarik untuk di baca. Karena “cinta’’ memiliki makna yang beragam. Universalnya, menurut ‘ Erich Fromm’ tentang cinta yaitu “Without Love Humanity Not Exist For A Day “ artinya ‘tanpa rasa Cinta rasa kemanusiaan hari ini bagai tiada. Cinta begitu indah, suci dan patut dinilai sebagai anugerah ILLAHI.

Memang, manusia didunia ini mempunyai kisah-kisah cinta yang berbeda satu dengan yang lain, namun kadang kala dari semua kisah manusia yang ada didunia ini tidaklah memiliki kisah cinta yang sama namun juga tak sedikit ada yang mirip. Hingga “ Cinta “ merupakan topic yang menarik untuk diangkat.

Mohon maaf apabila ada penulisan yang salah, ataupun tidak berkenan dihati pembaca.

Terima kasih.

Episode 1

Bongkar-bongkar diary ah….

Gombong, 1997

Adalah dimana keberadaan sosok itu pertama di Gombong.

Ialah Aan, sebuah nama panggilan anakmanusia yang bukan terlahir secara tiba-tiba ketika petir menyentuh bumi, atau telur raksasa jutaan tahun silam yang hingga menetas di jaman moderen ini tapi melainkan sama seperti King Arhtur, Presiden Soekarno, Robbie Williem, David Bekam, yaitu sama-sama buah tangan Ayah bunda namun yang berbeda hanyalah soal nasib,tul ga??? . Agar tahu aja ya, si Aan tuh orang yang dianggap aneh bagi teman-temanya entah dalam hal percintaannya Anehnya dikarenakan dia merasa bangga aja dapat julukan itu. Entah kenapa pula soal perasaanyang yang nyerempet hati dan membuatnya dikit tak peduli. Tak peduli itu apa karna dia tidak bisa membedakan antara angan dan kenyataan, teman biasa atau special, sayang dan cinta, tapi…. Dipikir-pikir apa arti itu yang namanya cinta Ya???

Juju saja, ketika si Aan duduk di bangku SMP tuh otaknya kena syndrome of love warisan dari SD dulu. Aan tuch muna banget ama anak cewe cakep berdarahkan polisi gitu, pertama ceritanya sih waktu Sd gitu si-Aan kan anak kolong (tentara) pindahan dari Negeri sunda ‘september 1997’ yang masih polos dan terpaksa (terpaksa lantaran apa ya ??he..he..)pokoknya pandangan pertama deh, tapi Si-Aan tuh gak berani ngungkapin perasaanya, walau Dia (Ayu Ning…) tau bahwa aan tuh suka,tapi Aan tuh berlagak muna. Hingga akhirnya ada lagi cwo yang suka ma Dia. Jadinya mengkerut lagi deh Tuh Aan punya hati. Ya Akhirnya Ga jadi ma siapa siapa tuh cewe yang namanya ayu itu hingga SMP.

Kebetulan SMp paporit di KOTa ini, namun Aan pun terlihat masih suka ma dia, karna dia belon ada yang punya dan masih ada persaingan dengan lawan SD dulu..Tapi bisa dibilang senangtidaksenang ternyata dia sekelas dengan sahabat dari SD, dan lebih akrab. Ya Aan pun mulai memendang sebelah mata sehingga antara cinta & persahabatan mulai tak terkendali( yah masa-masa itu masih cinta ma monyet).Lama-kelamaan berhenti tuh aliran listrik cinta dari ubun-ubun sampe ujung jempol kaki, ketika tau mereka lebih akrab. Hal itu dimanfaatkan lagi ma lawan dari SD ku, sedikit dia mulai bermanufer ala komunis dengan sahabatnya Aan.Ga ada satu CAWU (dulu) Aan denger kalo si-Dia dengan lawannya, udah jadian. Aan merasakan ada yang ganjil, kok terdengar gunung merapi meletus ya dari dalam kantong baju seragm ya???. (Now, walau udah bukan sama lawan lagi si-Dia sekarang, ama orang laen...tapi menurut aku dia masih caem kok, Sumpeh!!!)

Selang terfokus pelajaran beberapa waktu, terasa ga-tel nih tuh mata ga pernah dicuci, & bibir ga di gunain tuk merangkai kata2 yang pantes tuk nggaet Cewe,Sahut si-Aan kepada temanya. Kebetulan tuh hari dah kelas II SMP.Kata Dr. Boyke “lagi mau anget tuh Puber”. Aktif di Skul,pasti tuh yang namanya Aan…”dengan deketin guru kan, bisa tebar pesona ke ade2 kelas,Tapi,Caranya???”. Jadi anak alim, ikut lomba Tilawatil Qur’an se-Bumen, PMR, Dewan Pramuka, Lomba lukis, Sensasi Lukisan di kelas,sampe ketika menjelang perpisahan kelas III waktu itu si-Aan bersama temen-temrn sekolah yang ditunjuk masuk ke sanggar seni drama untuk mengisi acara perpisahan itu. Sewadah mungkin hasil tebar pesonanya, sampe kenalan ma ade kelas yang punya nama Pipit,tapi sayang Aan menjumpa pertama sesosok gadis yang dikenal dari temannya ‘Sabdo’ dan dia adalah pacarnya. Dan pada waktu itu aan masih duduk di kelas satu SMP, tak disangka pada waktu aan kelas dua dia menjadi adik kelasnya. Memang aan belum memiliki suatu perasaan simpati kepada dia pada waktu itu. Aan aktif dalam kegiatan pramuka ,diapun juga dan dari sana awal aan dapat mengenal dia. Hari-haripun berjalan dengan begitunya, dan aan mulai dia percaya sebagai teman curhatnya. Memang ada perasaan dihati yang aan pendam kepadanya, tapi aan juga paham atas posisi yang hanya sebagai sahabat saja.

Waktu itu sih ga tertarik amat, karna Sabdo ya teman akrab si-Aan juga, ga mau kan dikatain jeruk makan jeruk. Seiring waktu berjalan, dalam latihan drama tertanam pula rasa penasaran dan berujung pada rasa simpati ma anak tetangga kelas yang tomboy juga ikut dalam latihan drama itu juga. “Gimana caranya anak2 tertarik padaku?” ya digunain deh jurus pendekatan ma pelatih dramanya, walau konyol jurus2nya namun halal kok,juga ga kalah ma anak S.D & ga ada efek sampingnya. Sampe konyolnya si-Aan dengan kedekatan nya kepeda pelatih drama itu membuat hubungan dengan si-Dia(DEWI) jadi ga keruwan. Yah hanya bisa pasrah aja disitu. Sukses lah acaranya, namun tak sukses cintanya malah beruntuk makin punya sahabat dekat nan banyak dari mantan pemain dramanya.Pelatih Drama (Abang Faisal) yang menyatukan hati anak mantan pemain drama pertunjukan perpisahan kelas III SMPN II Gombong satu. Dari Aan, Gusmin(Agus sulaiman), Dewi, Aris, Alm. Wahib, Sintya, Dian, Nita,dll. Namun yang masih punya kepedulian kebersamaan hanya Aan, Gusmin, Alm. Wahib, dan Dewi. Mereka berkomitmen didepan bang Faisal kan menjadi sahabat seutuhnya (biasa anank2 SMP). Dulu mereka punya tempat tongkrong yang ga sembarang tempat tongkrong, selain belajar kelompok,belajar musik(gitar),belajar bikin kue ma keluarganya bang Faisal,belajar kerajinan tangan, hingga bersosialisasi berbisnis kecil2lan dengan bentuk membuka taman bacaan. Disitu si-Aan mulai tambah tertaik ma Dewi, namun Cuek dan Jual mahalnya tak mampu terbeli ma si-Aan yang hanya seorang pecundang.

Ketika Dewi membawa teman2 baru untuk mereka bersama-sama,(Dina,Sudi,Imaniar)dan menyusulpun Uli. Perasaan pun pudar kepada dewi, karena terlalu bermimpi baginya. Alm Wahib mengenalkan temannya tuk gabung bersama,dia punya nama lukman. Agus mengenalkan Bayu, Agus hutri, Catur tuk teman bermain & belajar gitar. Si-Aan pun ga mau ketinggalan, dia mengajak Pipit bersama Ana ( adik kelas yang dekat denganya ) tuk ikut gabung. Taman bacaan pun semakin ramai dan omset lumayan bagi anak seusia mereka. Kegiatan pun tertambah, oh ya Jadi lupa kembali ke kisah cintanya si Aan, berjalanya waktu tak menutup kewajaran bagi cwo model Aan ini yang muncul perasaan tersendiri kepada Pipit. Asal tau aja ya pembaca, si Aan semakin rajin yang namanya Sekolah, Pramuka, juga kegiatan di sanggar ya lantaran Pipit ketika tau Pipit tuh sudah putus sama Sabdo, Manufer si Aan pun meluncurkan dengan dipersenjatai Curi-curi pandang, menaikan selera humor, menjaga penampilan. Al-hasil mission tersebut terhalang oleh benteng penyusun diding hati yang dibuat si-Pipit. Pasukan bertambah dengan senjata berat yaitu bujukan teman2 sanggar, namun belum bisa juga merobohkan benteng pertahananya juga. Tak pantang menyerah juga si-Aan melakukan serangan dadakan di segala penjuru kesempatan walau kadang dengan sedikit malu-maluin, sedikit bisa meluluh kan benteng. ULtiM@tum berlanjut ketika 18 Nov 2001, itu hari dia pasang secara diam2 hadiah berupa buku Diary buah tanganya karena ga salah pilih hari tu hari spesial pake telor yaitu Ultah nya pipit, dia pasang ….sebulan…Pass menjelang Ultahnya si-Aan 09 dec 2001, Aan mencoba pertempuran diplomatic dengan bernegosiasi, “pit,… boleh ga aku sayang ma kamu”.sasaran cinta berbicara”ya…boleh2 aja iq, itukan hak kamu,…tapi Pipit males pacaran dulu yah”. Pejuwang cinta”oh…gitu ya, tapi boleh ga aku minta fotomu”. Sasaran cinta “besok ya iq, soalnya belon di Afdruk”. Keesokan harinya si-Aan menerima amplop dr teman sekelasnya pipit(di skul), isinya foto…gila si Aan girang bgt, sesampainya dirumah dan merasa Aman baru deh dibuka tu amplop, isinya 2 buah foto close upnya cwe idaman, lalu senangnya ga lagi membara ketika dibalik foto tertulis “iqMa & Piet Sahabat Sejati”.

Ya pas hari H-nya Ultah Aan, di pojokin agar ngungkapin perasaannya, namun pipit belum saja mau menerima keputusan itu , he….Sadar Aan tuh ga bakal dapetin Pipit, apasih yang di punya darinya?, tampang pas-pasan, doku tak meyakinkan, penampilan yah bisa di bilang stdandar kalangan bawah deh, lantas???

Ternyata minder ga asik, coba gimana kalo P.D aja?”,Hatinya Aan bilang begitu. Lalu ia coba menjadi pejuang cinta dengan sasaran cinta adik kelasnya yang jadi primadona, Arum Ayu Widyaningtyas namanya. Ketika pulang sekolah, Aan dengan berkendaraan sepeda federal butut waktu itu, dan menggenggam secarik surat yang ia buat mendadak dikelas, namun keesokanya ,Ayu membalas surat itu dan ternyata Aan di tolak juga, Heee…Hu..Hahaha…

Sela cerita, Anak2 sanggar yang kreatif ini membuat sepeda panjang, pertama iyuran buat beli sepeda federal butut si-Aan, lalu di Bantu dg Mas diro anak buah Bang Faisal (anak STM wongso) di lass lah sepeda itu menjadi mahluk aneh, langka, dan bisa berjalan.

Di saat itu yang terbiasa mengendarainya bang faisal, mas diro, dan Si-Aan, sepeda itu di rawat dan sering Aan bawa, hingga suatu waktu, pagi pukul 06.15 WiB, si-Aan bawa menuju skul tercinta, lalu bertemu dengan anak SMPN I , entah siapa namanya dengan PD na si-Aan Menggoda Cwe tersebut, mereka terawa terbahak melihat si-Aan yang dengan tampan dan gagahnya menunggagi kendaraan tempur terlangka itu, sendirian lagi. Lucunya setelah pulang dari skul dan sampe di rumah, anak tersebut datang kerumahnya, dalam hati Aan nan binggung disertai perasaan bak es campur.

Entah tahu dari siapa, anak mana dia, punya maksud apa,dalam bayang2 kebingungan. Dan ternyata dia hanya simpati dan inggin berkenalan gitu. Dia bernama Tika, 2 tingkat dibawah si-Aan ,ketika dia duduk di bangku klas III. Falentin, Tika kirim surat cinta berseta cokelat, tapi perasaan si Aan ragu2 tuk menerima cintanya karena provokasi si-lukman karena sempat dengar bahwa dia cewe matre hingga yang ada dalam pikirnya Aan “ apasih yang ia inginin dari aku yang serba pas-pasan ini”, akhirnya Si-Aan menolak dengan alasan UJIAN, dah kelas III lah, lagi males lah bercinta lah, walau memang si-Aan aga tertaik ma dia.(2006sekarang cakep lho orangnya,& dah jadi cwenya temenku).

Episode 2

New School of New World n Not Newpet Dompet

Detak jantung berdebar kencang menggempakan organ tubuh Aan. Keringat membasahi beberapa tubuh yang tenggelam dalam suasana ramai khalayak orang anteri berdesakan didepan papan jurnal SMUN SAgg (gg = Sensor, kan Artis…ya jangan nyebut merek klo ga di bayar). Aan duduk di disamping papan jurnal, bersandarkan perut lukman yang mengeluarkan gemuruh suara aneh. Dia mulai benar-benar gelisah ketika bola mata tergerak kepada langkah kaki seorang lelaki dengan kertas jurnal akhir di tanganya, ketika itu jam menunjukan pukul 11 siang. Entah kenapa kakinya mulai beranjak berlari mengikuti arah lukman yang pergi meninggalkan tempat itu setelah si-Lukman dengan tersenyum membawa ijasah menuju pemberhentian angkutan. Padahal pada jurnal itu nama Aan masih ada dalam jurnal, tapi terlihat persis diatas garis kolom akhir jurnal. Aan pun berteriak memanggil lukman dengan lantang, semua mata memandang dua orang yang keranjingan mengejar angkutan. Detik-detik itu berlangsung tanpa tersadar.

“Sial, siang ini memang menjadi hariku yang melelahkan”, dalam hatinya Aan. Namun bersyukurlah mereka, karena pada saat waktu berjalan cepat hingga nasib membawanya pada sekolah yang dinilai tak memalukan kalau disebutkan, SMUN Sazz. Untungnya mereka bersatu lagi dalam satu kelas dan mendapat teman-teman yang aneh aneh pula, Mail ,Ryan, Tri adi, Heru, Pandu, Oksuda,dll

Mereka semua termasuk Aan dan Lukman, adalah mahluk teraneh yang ada si sekolahan itu. Kecewa pada hati Aan karena tak dapat terwujudkan impianya untuk bersekolah di SMUN Sagg terhapuskan dari pikiranya karena dia memiliki teman-teman yang sungguh sangat mengasikan dan friendship banget. Siang itu disaat M.O.S, Aan terpengkur sesaat ketika tatap matanya memandang sosok wanita dalam keremangan sudut kelas. Dia duduk dengan lugunya, senyum diperindah lesung pipit menghiasi wajahnya . Detik nampak seperti basa-basi dalam ruangan yang baru, namun ketika Aan bertatap dan berkenalan denganya meyiram bibit rasa dan perlahan tumbuh. Setiap pelajaran bahasa yang selalu aan nanti, dia tak luput dari aktifnya soal-soal bahasa. Dari membuat kalimat, menyusun paragraph, selalu menyisipkan namanya, sampai–sampai didepan kelas Aan membacakan puisi teruntuk dia dalam pelajaran bahasa didepan Pak Har (Guru Bahasa Indonesia) dan teman-teman yang lain. Gadis itu, Trie Wahyuning namanya, namun dirasa Trie (gadis desa yang lugu) sikap Aan itu sungguh berlebihan. Justru Trie malah cenderung lebih dekat kepada Heru dan Pandu karena letak bangku mereka bersebelahan. Cemburu?? Ya mungkin. Aan memutuskan untuk menebang pohon rasa yang belum kokoh itu, dan mulai menggangap dia benar-benar menjadi Classmate.

Entah selepas dari rasa dia kepada Trie, beralih hati Aan terpesona memandang gadis asal Bandung yang sedang menggoreskan pensil 2B-nya pada lukisan kecil nan indah di secarik kertas disertai kata-kata mutiara dalam pelajaran Pak Nendro (Seni Lukis). Aan beranggapan” gadis nan rupawan itu sama denganku, sama-sama dari negeri sunda, sama sama hoby melukis”. Tak lama kemudian langkah pastinya dengan menghampiri bangku gadis itu. “Kamu Nur indah ya namanya, kenapa ya namamu sama dengan parasnya”, rayuan Aan. ”ah bisa aja kamu, kamu dari bandung juga ya asalnya, emang bandungnya mana?”sahut Indah….dan seterusnya mereka berbincang sampai pelajaran Seni Lukis diakhiri dengan dentang bel pulang. Awal komunikasi yang sempurna menurut Aan, karena dari mata teman-teman sekelas Nur-lah gadis pendiam, cuek dan jutek di kelas. Namun ketika dia tahu bahwa Aan terkadang sering membolos sekolah, merokok di kantin belakang dan juga bersama lukman, mail, Pandu, Heru, senang menjahili teman-teman sekelas. Dia pun mulai buang muka dan merasa benci yang sangat terhadap Aan. Aan pun cerita apa yang ia rasakan dari tigkahnya Nur kepada teman-temanya, lalu ada yang mengusulkan untuk menjahili dia. Aan dan lukman pun menjahili dia. Dia merasa tidak terima, lalu melaporkan kepada B.P. Pertama kali merasakan semburan panas guru B.P, disitulah Aan mulai kesal kepada dia, karena sudah kena cap jelek oleh guru. Komunikasi denganya putus sama sekali. Namun Tidak tahu kenapa Indah Justru simpati kepada lukman??

Ciuman berdarah.

Semester 2 tak terasa sama sekali, karena hari-hari di sekolah sangat mengasikan, sekolah menurut mereka merupakan surga dan tempat brmain yang sempurna karena bisa seenaknya dalam pelajaran, mengatai guru tertentu, membuat lelucon, menjahili teman bahkan terkadang guru, tongkrong di kantin sambil merokok, bergaul dengan teman-teman yang sama gilanya , ikut berkelahi, membolos, dan lain bentuknya.

Setiap saat setiap waktu yang penuh canda tawa dan lelucon hangat di tengah-tengah suara bibir mereka. Hingga disaat beberapa hari di dalam kelas yang dengan sendirinya menjadikan sepi tanpa suara dari suasana yang dapat mengantar awet muda. Di situ awal dimana teman-teman membujuk dengan penuh rayu kepada Aan untuk berbuat hal yang membuat suasana berubah 1800 dari semula yang dingin. Mulanya biasa, namun filingnya pun ikut berubah 1800. Dinilai teman-teman bahwa Aan itu anak kolong yang pasti berani, dan di Waktu itu Boomingnya pada acara katakan cinta di layar televise. Aan yang latarbelakang saat itu belum menemukan pujaan hatinya sehingga dia menyanggupi ajakan mereka / iseng-iseng berhadiah pun teruju pada gadis teman sebangkunya Trie, yaitu Ika. Memang akhir-akhir itu Aan dan Ika sedang dekat karena tugas pelajaran. Sehingga datanglah waktu dimana bu Monik (guru bid. Study Fisika ) memberikan tugas mencatat materi dan meninggalkan kelas, di sanalah pula teman-teman memojokannya untuk mengungkapkan perasaan kepada Ika. Pertama Aan melangkahkan kaki menuju depan kelas dan membuat semua bola mata penghuni kelas itu tertuju padanya. Dengan sedikit berkeringat dingin ia paksakandengan apa adanya yang telah tertanam dibenaknya.

Di sambut tepuk tangan penasaran mereka, pandanganya langsung tertuju kepada Ika dan memulai dengan kata–kata romantis teruntuk Ika agar beranjak dari bangku dan menghapirinya. Ketika sudah didepan mata entah kenapa rasa takutnya hilang dan kata-kata rayupun mengudara jelas dan lantang mengisi ruang kelas. Hingga kata terakhir dari Aan,”Ika maukah dikau menjadi kekasihku saat ini, karena hati ini tak kuasa menahan kata tadi yang, coba apa daya hati ini diracuni terus oleh kata-kata tadi??”. Terkejutnya Ika, gadis polos yang baru pertama mendengar kata-kata itu, sehingga otaknya pun kacau dan terus ber-LOADING. Dengan spontan menjawab,”Apa musti hari ini,iQ??”. “kenapa tidak, Ka?,karena ini waktu sangat tepat lho..,Please sekarang aja,ya??( dengan Mata bola mata berkaca, dan muka penuh pengharapan). Lima menit sudah Aan menunggu dan memandang lukman. “Cium Ma !!”.(lukman dengan isarat menempelkan kedua tanganya). Lalu matanya bergeser kepada Heru. “ 3 pess Malboro”.tambahnya. Dan kepada anak-anak lain pun mengangguk-anggukan kepala.

“Ma’ap, ga bisa,iQ” Jawaban panas dari Ika. “Kenapa Ka?? Coba alasanya Ka??”,sahutnya dengan cepat. Ketika Ika tak sempat berfikir lagi, dan Mail, Heru, dan lukman memojokanya lagi, “Ayo Ma, Cepat Cium, ah kecipir kamu!”, bujuk mereka. AKHIRNYA, tanpa sadar tangannya menyentuh dagu Ika dan bibirnya menuju paras Ika, dan Ikapun berontak dengan spontan, disitu terjadilah Ciuman yang tak jelas rasanya. Tapi menurutku itulah ciuman tak terduga saja.

Ini belumlah akhir kisah itu. Ika pun menangis dan berlari menuju bangku, karena itu merupakan kejadian yang sungguh pertama baginya dan Aan. Aan pun menjelaskan bahwa dia bersalah, dengan berdiri dan memohon didepan bangkunya Ika yang penuh kucuran air mata tiada henti. Aan merasa sungguh bersalah pada kejadian itu dan menyalahkan diri sendiri, tanpa ada kata ma’ap dari Ika dan berulang kata maap terus ia ucapkan dengan lelah lalu beranjaklah ia pergi ke gudang belakang bersama Cs-nya. Sambil menjepit sebatang rokok di jari tangan kananya dan tangan kiri merusak tatanan rambut yang biasa kelimis hiasi kepalanya, kakinya terus berjalan lalu-lalang. “Apakah aku orang yang benar-benar tolol, dungu, Teman??,taukah apa jadinya nanti, Teman??,Kau pun guoblok teman, mengapa kamu biarin aku terhanyut akan hal tadi yang mengancam aku, Man. Aku Malu TAU??”,ucap Aan dengan nada halus namun hati penuh kecewa dan gelisah. “Kalo malu kenapa baru ngomong sekarang?,udahlah, yang udah terjadi ga bisa di ubah lagi?”,Ucap Lukman dengan rasa bersalah juga. “Ga kan ada apa-apa kok, tapi kamu hebat tadi,sobat”.”Tambah pandu dengan sedikit bangga dengan teman yang pemberani.”Hebat Gundulmu kui Ndu”.Sahutnya kecewa. Mereka berdua berbincang menghibur dan menenangkan Aan.

Tak terasa bel istirahatpun berbunyi, Mereka kembali kekelas. Sesampai depan kelas, mata meredup mengencangkan genderang jantung yang takut ketika Ika belum membaik dari sendunya itu. Selang waktu beberapa detik, kaka kelas datang menghampiri dan menyuruhnya untuk menemui guru B.P. Teryata Nur Indahlah yang melaporkan kejadian itu kepada guru B.P. Sehingga setelah dihadapkan dengan Pak Mantri ( Guru B.P ) Aan langsung ditanyai dan dimintai keterangan bagai seorang terdakwa yang mau berubah nama menjadi tersangka utama sebelum pengadilan di buka. Sulit bagi Aan tuk tenang, Tubuh dibanjiri keringat dan pasrah dengan keadaan, namun sulit bibir tuk berbohong sehingga kata-kata jujur apa adanya dan tidak membawa nama temannya yang terlibat langsung menggetarkan genderang telinga pak Mantri yang menahan marah dari wajahnya, dan otaknya terus memutar-mutar akal agar anak ini tidak keterlaluan lagi. Ada sekitar lima belas menit Aan dalam ruang angker itu. Setelah jelasnya keterangan yang didapat, pak Mantripun menyuruhnya kembali kekelas. Sedikit lega, namun alam pikirnya tak mau diam dan terus bertanya dan membayangkan, Ada apa lagi setelah ini.

Pelajaran pun kembali seperti biasanya. Disamping itu Guru-guru sedang merapatkan kejadian yang di perbuat Aan. Beberapa menit kemudian Bu Sulis, ( Guru B.P baru pengganti pak mantri nantinya ). Memasuki kelas ini dan memintaku meninggalkan pelajaran dan membawaku ke depan ruang Guru dan memberikan surat Panggilan orang tua Aan dan memberi juga mencatat 50 poin kejahatan sekolah kepadaku karena pelanggaran asusila. Mata guru-guru yang tengah berada di dalam ruang kantor terpana menuju sosok pemuda yang telah menggendong beban atas perbuatanya. Selang beberapa waktu kemudian kembalilah Aan dalam kedalam kelasnya dengan sekujur tubuh yang melemas tak berdaya, kemudian yang ada dalam pikiranya adalah sekolah mana yang akan ia tuju apabila dikeluarkan dari sekolah ini. Tak lama kemudian teman-teman bertanya kepadanya dengan pandangan sendu kearahnya.Dia membuka surat itu karena penasaran, ditambah masukan dari teman-teman untuk berlaku tegar dalam menghadapi masalah sehingga rasa takut dikeluarkan dari sekolah kian berkurang.

Dalam perjalanan kerumah, bak kereta api yang slalu menghempaskan asap dari lubang bibir dan dada yang keras kerap bebunyi teringiang selalu di telinga bagai mesin heli yang tak mau padam walau telah mendarat, diliputi hati gundah gelisah dan berharap takan terjadi apa-apa di rumah. Ia merasakan cepatnya waktu angkutan yang telah sampai tempat pemberhentian berikutnya tidak seperti hari-hari sebelumnya.

Sesampainya dirumah yang seperti sehari-hari ia biasakan, pulang, beri salam, copot sepatu, melihat sang Ayah yang tengah bersantai melepas lelah seusai Apel siang, lalu pakaiannya tlah berubah dari seragam sekolah dengan tangan beranjak membuka tudung saji, namun selera makanya mendadak menghilang ketika teringat surat panggilan sekolah mengganjal di saku belakang celana OSISnya.

Karena Aan merupakan type orang yang tak mau terpuruk berlama-lama dalam masalah, tak lama kemudian ia mendekati sang ayah yang masih nampak letih. Dalam ucapnya,”Pa’ tau ga, kan bapak disuruh kesekolah besok pagi, bapak sibuk ga?”. Dengan santai sang ayah menjawab,”Rapat uang pembangunan ya?, kalau itu bilang aja bapak ikut hasilnya berapa aja,tinggal bayar!”. “Bukan,bukan itu maksudnya pa”. lanjut Aan dengan tegas. “Kenapa?,kamu berantem?,Membolos??”, sang Ayah merasa was-was. “Gini lho pak,itu,anu…”, ( “harus mulai dari mana ya” dalam hti Aan)Nadanya bingung diliputi rasa ragu dan takut. “Yang jelas dong kalau ngomong!!”,Tegas sang Ayah penasaran. “Itu lho pak ,Khan Aan buat masalah di sekolah, bu guru kasih ini surat untuk bapak”. Sambungnya dengan memberi surat dari sekolah itu. “Lha masalahnya apa kok sampe di kasih surat kayak gini?”, Dengan nada yang mulai naik darah dan mata yang sedang melihat surat itu. Dengan sepontan bibir Aan mengalunkan kalimat,”Cium Cwe di Kelas”. Lalu dengan darah yang telah naik memenuhi kepala sang ayah, sang ayah berkata,”Minggato koe soko ngumah, ngisin-ngisinke aku, semosoku koyo koe ora tau koyo iki, minggat kono!!”.Setelah mendapat bogeman dari sang Ayah dan kata-kata merobek perasaan, Tanpa pikir panjang aan pun mengkemaskan beberapa baju, dan mengambil uangnya Rp 30.000 dari bawah lempitan baju di almari kamarnya, dan pergi dari rumah meninggalkan semua yang ada di rumah. Menjumpai wartel ia langsung menelpon Bayu ( temen akrab SMP dulu, dan dia termasuk anak konglomerat di gombong) dengan menceritakan apa adanya di telpon dan memberi tahukan rencananya untuk pergi ke Semarang dengan harapan dapat dipinjamkan uang sebesar Rp. 50.000 untuk ongkos ke sana. Karena Bayu ikut terharu ia langsung menjeputku dengan Panther biru yang mengkilap. Namun Bayu piker Aan masih dirumah, lalu bayu dengan kencangnya melewati wartel dan menuju kerumahnya. Disana ia malah bertemu ibunya yang berada diluar rumah dengan mimic wajah resah, lalu bercerita kepada bayu untuk menahan aan jangan sampai pergi. Atret Phanternya Bayu lakukan dan berfikir kalau Aan sudah sampai di pemberhentian bus, dalam perjalananya ditengah-tengah jalan bayu dicegat oleh aan. Bayu mengangkutnya dalam Phanter, dan tidak mengantarkan ke pemberhentian bus namun membawanya ke rumah bayu dengan alasan uang Rp. 50.000,-nya di rumah.

Dalam rumah Bayu yang bagai istana itu, Aan di tenangkan dan di beri masukan sehingga belumlah saat itu dia jadi beranjak ke Semarang, dan mengajak untuk bermalam dirumah Bayu sampai besok pagi. Aan tak ada habisnya bercerita kepada bayu yang mendengarkanya dengan tangan merangkul gitar listrik sambil menarikan jari-jari di atas senar gitar melahirkan suasana berbeda dan baru Aan rasakan hari itu. Mata yang tak mau tertutup, pikiran yang terus berlari-lari dalam kepala, ditemani rokok Jarum Super, tak terasa waktu menjelang tengah malam. Kala itu, ternyata sang ayah mungkin menyadari bahwa anaknya sudah beranjak remaja dewasa, sehingga beliau mengerahkan beberapa anak buahnya untuk mencari anaknya agar supaya kembali kembali kerumah dan menasehatinya dengan bendera cinta. Tepat pukul 00.15 ,Aan yang sedang mengobrol dalam kamar bersama bayu, dipanggil oleh satpam rumahnya bayu untuk menemui anak buahnya Sang Ayah agar pulang secepatnya. Karena Aan masih trauma dengan peristiwa tadi siang di rumah, akhirnya Bayu dengan ikhlas membawanya pergi pulang. Nampak sang Ayah yang telah menunggu di ruang tamu dengan menyimpan kata-kata nasehat yang akan beliau lontarkan kepada aan. Karena bayu di sana bersama aan dan ayahnya, nasehat nasehat itu benar benar berarti dirasakan oleh aan, dan sang Ayah menyanggupi untuk datang ke sekolahan. Keesokan harinya Aan berangkat sekolahan seperti biasanya sambil menunggu panggilan dari B.P. Pukul 09.00 waktu membawa aan dalam kepastian akan rasa takutnya, menuju ruang B.P dan melihat sang Ayah sudah duduk di sofa Ruang tamu bersama Beberapa guru B.P dan guru kesiswaan dan tidak ketinggalan pula Wali kelas ( Pak Sugiyono yang kucluk) menantinya. Dia pun ikut ditengah beliau-beliau, bak persidangan akhir mulai dilaksanakan. Apa adanya terlontar dari bibirnya dan menyanggupi melaksanakan sangsi yang diberikan kepadanya dengan penuh tanggung jawab. Setelah itu ia diperintah untuk menuliskan surat pernyataan dalam selembar kertas yang bertanda tanganya dan bermaterai resmi untuk tidak mengulangi kejadian itu yang kedua kalinya. Setelah selesai sudah persidangan itu, di ungkit pula aan yang sering membolos oleh bapak wali kelas, karena surat keterangan dokter yang dikumpulkan oleh beliau dan yang aan dapatkan beberapa lembar dari dokter pribadinya bayu, sehingga terungkap semua deh kisah membolos Aan di depan Ayahnya dan guru-guru yang lain.

Efek dari kejadian itu: 1. Di sekolah,Aan terkenal di semua seisi sekolah dari Guru, semua murid kelas 1,2,3, sampai pak kebonya. 2. Dikelas di pandang sebelah mata oleh teman-teman cwe, tapi dekat dengan anak-anak begal dikelas dan kelas lain. 3. Soal pelajaran jadi tambah semrawud, hingga hampir tidak naik kelas karena guru melihat juga dari nilai poin min (-) hingga sewaktu sehari pembagian raport sekolah,aan bersama teman-teman datang ke rumah pak sugiyono membawa sembako sambil menyodorkan kata-kata mengharukan dibumbui mimic muka sedih, hingga beliaupun terbawa arusnya.

“Minder, ya awalnya sich, namun lama-lama????, tambah minder,eh enggak ah, biasa saja”. Ungkap aan becanda.

Tidak ada komentar: